Pages

Thursday, November 8, 2018

Cara Membuat Sosis Ayam Sendiri di Rumah, Enak dan Halal

Liputan6.com, Jakarta Hari gini, siapa yang nggak pernah makan sosis? Rasanya hampir semua orang menyukai makanan satu ini. Mulai dari untuk sarapan, bahan makanan untuk olahan lainnya dan menjadi jajanan kekinian yang dibakar dengan beragam bumbu yang menggoda selera.

Selain itu, sosis memang disukai dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Ya, ibu-ibu di rumah pun tak begitu terlalu repot jika anak mereka sedang susah makan. Biasanya sosis menjadi salah satu makanan andalan untuk sang anak di kala susah makan. 

Sosis sendiri sudah dikenal sejak lama, yaitu sekitar 3.500 tahun yang lalu di Babilonia, Irak. Cara membuat sosis kala itu dengan mencampur daging cincang dengan bumbu-bumbu, kemudian dimasukkan ke dalam usus hewan. Sebelum disantap, sosis dibakar atau direbus terlebih dahulu.

Selain di Babilonia, orang Yunani kuno juga mengenal sosis, yang disebut orya. Kelezatan orya tertulis dalam kisah Odyssey karangan Homerus yang hidup sekitar 28 abad yang lalu. Bangsa Romawi yang berhasil menaklukkan bangsa Yunani menyebut sosis dengan salsus. Salsus yang berarti ‘diasinkan’ iniah yang menjadi asal kata sausage (Inggris) dan saucijs (Belanda).

Cara membuat sosis masuk ke Indonesia melalui perantaraan penjajah Belanda. Saucijs pun dilafalkan menjadi sosis. Cara membuat sosis di Indonesia umumnya berukuran kecil. Namun, di Eropa, pada mulanya sosis dibuat dalam ukuran sangat besar, bahkan melebihi ukuran lengan orang dewasa. Setelah itu, barulah mereka membuat sosis dalam berbagai ukuran.

Perlu diketahui, pada dasarnya bahan utama untuk adonan sosis adalah daging bebas lemak, minyak kelapa, dan es, dengan perbandingan takaran 2:1:1. Daging yang digunakan untuk membuat sosis bisa daging sapi, babi, unggas, ikan dan sebagainya. Sebagai bahan campurannya, bisa digunakan tepung, sereal, atau bahan lainnya.

Banyaknya garam yang ditambahkan pada adonan adalah kurang lebih 2% dari total berat adonan. Takaran inilah yang dianggap paling pas untuk menghasilkan sosis yang lezat sekaligus berfungsi untuk mengawetkan sosis. Bumbu dan cara mengolahnya pun tidak sama, ada yang dijual mentah, direbus lalu diasapi, diasinkan dengan direndam air garam, dan sebagainya. 

Tahapan pengolahan daging untuk sosis biasanya adalah memotong, mendinginkan, dan menggilingnya. Barula setelah itu daging dicampur dengan bumbu, dicetak, dan dimasak. Sosis memiliki bentuk khas yang sama di manapun, Untuk mencetaknya, adonan dimasukkan ke dalam selongsong berbentuk bulat panjang untuk diolah lebih lanjut.

Pada mulanya, pengolahan sosis yang berasal dari negara 4 musim ini bertujuan untuk mengawetkan daging, khususnya agar mereka tidak kekurangan bahan makanan sepanjang musim dingin. Secara umum, sosis diolah dengan lima cara berikut:

- Sosis mentah atau fresh sausage, yaitu sosis yang diolah tanpa dipanaskan. Contohnya adalah polish sausage.

- Sosis yang dimasak dan diasap, misalnya knackwurst, frankfurter, bolognese,- Sosis yang dimasak tanpa diasap, seperti liver sausage dan beer salami,- Sosis kering dan semi

-kering atau sosis fermentasi, misalnya pepperoni, summer sausage, dry salami, dan

- Produk sosis yang sudah dimasak, contohnya meatloaf.

Dari kelima jenis sosis tersebut, sosis yang dimasak atau sosis yang diasap adalah dua jenis yang paling sering ditemui di Indonesia. Saat ini, dikenal juga sosis yang langsung bisa dimakan tanpa dipanaskan lebih dulu. Sosis jenis ini dikemas dalam selongsong melalui proses sterilisasi. Kandungan patinya lebih tinggi karena berfungsi sebagai pembentuk tekstur.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2Du4NFY

No comments:

Post a Comment