Pages

Sunday, December 23, 2018

Kota Terbesar di Dunia Ini Juga Terancam Gelombang Dahsyat Seperti Tsunami Anyer

Liputan6.com, New York - Jika terjadi longsor bawah laut di pesisir Spanyol, menurut ilmuwan, bakal membuat kota terbesar di dunia berisiko dihantam mega tsunami hingga 80 kaki (setara 25 kilometer), yang juga berpotensi memicu kerugian terbesar di era modern. Hal ini kemungkinan serupa dengan bencana tsunami Anyer yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018 malam. 

Dr Simon Day, seorang peneliti di University College London, mengatakan longsoran terkait dapat menyebabkan gelombang dengan ketinggian rata-rata 10 kaki (setara tiga meter) di pesisir Eropa Barat.

Namun, sebagaimana dikutip dari situs The Sun pada Minggu (23/12/2018), gelombang tersebut akan memicu dinding air yang tinggi saat mengarah ke pantai timur Amerika Serikat (AS), karena ciri perairannya yang cenderung dangkal, sehingga berpotensi membuat tekanan ombak meningkat.

Dia mengatakan tsunami dahsyat dapat dipicu oleh tanah longsor di Kepulauan Canary, sebuah kepulauan milik Spanyol yang terletak di Samudra Atlantik, dan berjarak sekitar 60 mil (setara 95 kilometer) dari pantai barat Maroko.

New York, Boston dan Miami, serta Karibia, bisa dihancurkan oleh gelombang pembunuh, yang juga bisa melanda negara-negara Amerika Tengah dan Selatan.

Khusus untuk kota New York, kerugian diprediksi akan mencapai triliuan dolar AS, mengingat posisinya sebagai pusat keuangan dunia. Selain itu, jumlah penduduknya juga merupakan yang terbesar di Amerika Utara, dan menurut data PBB, menjadi kota terpadat ketujuh di dunia.

New York, terutama wilayah Long Island dan Manhattan, juga merupakan pulau landai yang hampir tidak memiliki perbukitan, sehingga sangat mudah bagi tsunami untuk meluluhlantakkanya.

Meskipun pola pelabuhan alam New York termasuk salah satu yang teraman di dunia, namun dorongan mega tsunami masih bisa merangsek masuk dan sangat mungkin membuat Distrik Wall Street dan Lower Manhattan --yang merupakan pusat komersial-- terendam banjir rob.

"Evakuasi yang paling mungkin dilakukan adalah dengan bertahan di bangunan tinggi hingga air perlahan surut. Jaringan kereta bawah tanah akan sangat terdampak, begitupun area pelabuhan, mayoritas Long Island, dan sebagian kecil Brooklyn," jelas Dr Simon Day.

Simak video pilihan berikut: 

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2EIPU2K

No comments:

Post a Comment