Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berharap gerakan people power tidak menjurus ke arah makar. Dia menilai jika pihak-pihak tersebut melakukan makar pada 22 Mei nanti, maka ada sanksi hukum yang dikenakan.
"Mudah-mudahan tidak ada, kalau people power dipaksakan ya itu makar. Kalau makar ada hukumannya. Jadi sesuatu yang dipaksa-paksakan, itu harus ada hukumnya," kata Rymizard di Kantornya, Jalan Merdeka Barat, Rabu (8/5).
Dia pun berharap pihak yang akan melakukan protes terkait hasil pemilu tidak merugikan bangsa serta negara. Dia yakin masyarakat Indonesia mengerti etika dan tata cara berpendapat. Karena itu, di bulan suci ini dia berharap tidak ada pihak yang bertindak melanggar aturan.
"Jadi Mudah-mudahan ini puasa, masa bulan suci kok berbuat aneh-aneh. Apalagi kita ini orang islam semua. Itu islamnya ga sah, kalau dalam bulan Ramadan ini berbuat yang aneh-aneh," kata Rymizard.
Rymizard yakin kedua belah paslon tidak akan melakukan tindakan yang melanggar etika. Sebab, dia sudah kenal Calon Presiden Nomer urut 01 Joko Widodo dan Capres no 02 Prabowo Subianto.
"Kecuali ada orang-orang tertentu, lain, di luar kelompok itu. Pak Jokowi saya tahu orangnya. Pak Prabowo saya juga tahu orangnya, satu liting kok. Empat tahun sama-sama, kemudian puluhan tahun sama-sama. Gak mungkin begitu-begitu. Kalau orang lain saya tak tahu," ungkap Rymizard.
from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2H8OAXF
No comments:
Post a Comment