Pages

Sunday, September 2, 2018

Nasdem Bali Minta Warga Contoh Jokowi-Prabowo, Pelukan Meski Tengah Bersaing

Liputan6.com, Denpasar - Jelang Pilpres 2019, suasana perpolitikan nasional memanas. Dua kubu yang bersaing seakan berhadap-hadapan. Bahkan, perang tagar terjadi di antara mereka. Kubu Prabowo Subianto mengusung tagar #2019GantiPresiden. Sementara barisan pendukung Jokowi menggunakan tagar #2019TetapJokowi dan #Jokowi2Periode.

Tak hanya perang opini, kericuhan pun terjadi di antara dua kubu di berbagai daerah. Yang paling hangat dan menyita perhatian publik adalah kericuhan deklarasi #2019GantiPresiden di Riau dan Surabaya.

Namun di sisi lain, kegaduhan itu berbanding terbalik dengan fakta di lapangan, di mana kandidat yang mereka eluk-elukkan yakni Prabowo dan Jokowi justru berpelukan hangat di arena Asian Games 2018 usai pesilat Indonesia, Hanifan Yudani Kusuma, menambah koleksi emas kontingen Indonesia.

Kehangatan keduanya di pelukan Hanifan direspons positif berbagai pihak. Salah satunya oleh Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa, yang memang sejak lama menggagas dan mengampanyekan politik bergembira.

Pria yang karib disapa Gus Oka itu amat senang dua tokoh nasional yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2019 bisa bergandengan hangat demi kepentingan nasional. Di matanya, aktivitas politik jika disikapi dengan baik mirip dengan olahraga.

"Dia (politik) juga menjunjung hal-hal seperti sportivitas dan spirit kebersamaan. Tujuannya kan kita mencari yang terbaik. Ketika sesuatu yang terbaik itu bisa kita capai, ujung-ujungnya kan bisa meningkatkan rasa semangat berkompetisi yang lebih baik lagi,” kata Gus Oka, Sabtu (1/9/2018).

Seperti itulah harusnya dinamika politik dibangun menurut Gus Oka. Apalagi, Indonesia tak mengenal istilah oposisi. Di negara yang menganut istilah oposisi sekalipun, ia melanjutkan, tujuan akhirnya adalah mencari pemimpin yang terbaik.

"Dan tentunya menjaga sportivitas. Yang terbaik ketika benar kita nyatakan benar, ketika salah kita harus nyatakan salah. Jadi jangan sampai hantam kromo, yang penting berbeda. Segala sesuatu yang benar jadi salah, yang salah disalahkan lagi. Ini tidak sportif," ujarnya.

* Saksikan keseruan Upacara Penutupan Asian Games 2018 dan kejutan menarik Closing Ceremony Asian Games 2018 dengan memantau Jadwal Penutupan Asian Games 2018 serta artikel menarik lainnya di sini.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2LQgmXO

No comments:

Post a Comment