Selain Saor dan timnya, Pengacara Farhat Abbas juga menyambangi Bareskrim Polri untuk melaporkan Prabowo Subianto. Bukan hanya itu, ada 16 nama lainnya yang juga turut dilaporkan
"Kami melaporkan 17 tokoh nasional serius dan calon presiden," ujar Farhat.
Farhat menganggap berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet itu merugikan calon presiden Joko Widodo atau Jokowi. Para politikus pun ramai-ramai malah menggunakan berita tersebut untuk menjatuhkan citra mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Prabowo dinilai tidak teliti mencerna perkara tersebut. Bahkan, langsung mengadakan konferensi pers seakan berupaya menggiring opini publik terkait pelanggaran HAM.
"Cerita ini dimanfaatkan Prabowo dan Amien sebagai kampanye hitam menjatuhkan calon presiden saya nomor 1," beber dia.
"Sementara Fadli mengatakan semua pasti ada kaitan dengan politik. Dianiaya karena Jurkam Prabowo. Padahal yang dianiaya tidak ada. Seolah-olah ini rezim diktator," lanjut Farhat.
Sejumlah nama politikus yang dilaporkan adalah Prabowo Subianto, Ratna Sarumpaet, Fadli Zon, Rachel Maryam, Rizal Ramli, dan Nanik Deang.
Kemudian Ferdinand Hutahaean, Arief Puyono, Natalius Pigai, Fahira Idris, Habiburokhman, Hanum Rais, Said Didu, Eggy Sudjana, Captain Firdaus, Dahniel Azar Simanjuntak dan Sandiaga Uno.
Mereka dilaporkan atas dugaan pelanggaran tindak pidana ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong alias hoaks. Laporan itu sendiri bernomor LP/B/1237/X/2018/BARESKRIM.
Tindakan Pribadi
Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-Kyai Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, tindakan Farhat Abbas yang melaporkan sejumlah tokoh itu merupakan inisiatif pribadi dan tidak ada kaitannya dengan pasangan nomor satu di Pilpres 2019.
"Gugatan yang dilakukan Farhat Abbas dengan terlapor Prabowo dan beberapa personel tim kampanyenya, dengan tuduhan melakukan ujaran kebencian, penyebaran berita bohong terhadap kasus 'drama penipuan penganiayaan' terhadap Ratna Sarumpaet murni tindakan pribadi, atas inisiatif pribadi dan tidak mewakili tim kampanye Jokowi-Kyai Ma'ruf," kata Hasto dalam siaran persnya.
Menurut dia, terkait kasus ini, Jokowi memberikan arahan agar seluruh tim kampanye tetap fokus membantu pemerintah dalam menangani korban bencana alam di Donggala dan Palu. Jokowi tidak ingin timnya sibuk ikut campur dalam hal lain.
"Mereka melakukan tindakan anti kemanusiaan dengan mengganggu skala prioritas bangsa yang seharusnya berbela rasa membantu korban bencana. Tindakan penipuan untuk dikasihani demi peningkatan elektoral Pak Prabowo-Sandi, sebaiknya disikapi dengan semakin giat membantu korban, sebagaimana dilakukan Pak Jokowi hari ini di Palu," ujar Hasto.
Dia mengatakan, tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf berharap, kejadian Ratna Sarumpaet menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak. Ada baiknya, lanjut dia, melakukan pengecekan ulang ketika menerima sebuah informasi sebelum membagikannya ke publik.
"Terlalu riskan apabila telinga pemimpin terlalu tipis dan reaktif di dalam meresponse berbagai persoalan tanpa melakukan pengendapan terlebih dahulu. Gugatan Farhat Abbas sah sebagai warga negara yang ikut terseret dalam kemarahan publik atas drama penipuan yang menurunkan derajat keadaban demokrasi Indonesia, namun sekali lagi itu atas nama pribadi," tukas Hasto.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2NYKF4C
No comments:
Post a Comment