Pages

Monday, December 24, 2018

Diduga Jadi Pemicu Tsunami Anyer, Ini Fakta Menarik Anak Gunung Krakatau

Liputan6.com, Jakarta - Tsunami yang melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu malam (22/12/2018), tentu menyisakan duka mendalam bagi publik, khususnya di Tanah Air.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin pukul 07.00 WIB musibah tersebut mengakibatkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang mengalami luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi yang tersebar di lima kabupaten yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

Peristiwa tsunami yang melanda kawasan Banten dan Lampung tersebut dipastikan terjadi akibat erupsi Anak Gunung Krakatau (AGK). Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Dwikorita Karnawati.

"Kami mengkonfirmasikan yang sebelumnya kami sampaikan bahwa tsunami ini berkaitan dengan erupsi vulkanik," kata Dwikorita dalam konferensi pers di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018).

Gunung Anak Krakatau mulai terlihat pada tahun 1927 atau 40 tahun sejak Gunung Krakatau meletus. Masih relatif baru, aktivitas kegempaan sering terdeteksi. Peneliti dunia sendiri masih belum bisa secara tepat memprediksi kapan Anak Gunung Krakatau akan meletus dengan dahsyat.

Berikut beberapa fakta Anak Gunung Krakatau, seperti melansir dari berbagai sumber.

1. Bisa tumbuh tinggi 4-6 meter setahun

Material yang dikeluarkan dari perut gunung baru ini membuat Anak Gunung Krakatau bisa tumbuh 4-6 meter dalam setahun. Dalam catatan, gunung ini sudah mencapai 190 meter lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Tak hanya tinggi, diameter Anak Gunung Krakatau juga bisa mencapai dua kilometer pada Agustus 2018.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2EIVORg

No comments:

Post a Comment