Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mulai mempersiapkan konten debat kandidat kedua capres yang digelar 17 Februari 2019. Tema debat kedua Pilpres 2019 adalah energi dan pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur.
"Hari ini kita mau bikin focus group discussion, tapi ini tertutup ya, ada beberapa ahli internal aja," ujar Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Kamis (24/1/2019).
Beberapa ahli yang disiapkan antara lain, mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Emmy Hafild, anak kandung mantan Menteri LHK Emil Salim yaitu Roosdinal Emil Salim, juga aktivis lingkungan yang Caleg PSI Agus Sari. Nama-nama ini disiapkan untuk tema lingkungan hidup.
Sedangkan ada juga nama Politikus Partai Golkar Misbakhun yang dipercaya ahli infrastruktur. Serta, politikus Partai Hanura Inas Nasrullah yang dinilai ahli di bidang energi. Tema debat kedua adalah energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
"Misalnya lingkungan hidup, hidup kita punya Emmy Hafild, dan Pak Agus Sari, Pak Dinal Salim terus kemudian kalau infrastruktur dan energi kita punya pak Misbhakun, punya Pak Inas," kata Usman.
Dia mengatakan, diskusi untuk merumuskan konten kepada juru bicara pradebat. Selain itu, konten tersebut bisa menjadi masukan kepada capres Jokowi.
"Jadi biasanya juga kita akan sampaikan ke capres, ke tim konten debat," kata Usman.
Sementara, tim persiapan debat kedua masih mengambil orang-orang di debat sebelumnya. Mulai dari tiga mantan presenter, Tina Talisa, Putra Nababan, dan Meutya Hafid. Politikus PKB Abdul Kadir Karding dan Lukman Edy, politikus Partai Golkar Rizal Mallarangeng, dan politikus PDIP Aria Bima.
Ada pula ahli di bidang kreatif seperti Fiki Satari dan Ipang Wahid. Serta pimpinan media, Usman Kansong dan Arya Sinulingga.
Timses Ingin Debat Diperpanjang
Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, ingin waktu debat pilpres diperpanjang. Terlebih waktu dalam penyampaian visi-misi oleh para paslon.
"Hal yang menyangkut waktu, nanti akan disampaikan untuk bisa lebih rileks tidak terlalu kaku, sehingga paslon bisa menyampaikan substansi dari visi-misi program kerjanya, dari situ nantinya peran moderator itu diharapkan tidak terlalu rigit," kata Aria di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019).
Menurutnya, penambahan waktu debat itu juga sangat penting ketika paslon menyampaikan visi-misi atau menjawab dari paslon lain. Hal itu juga agar pesan yang disampaikan kepada masyarakat dapat dipahami dan dimengerti.
"Masing-masing kandidat bisa menyampaikan lebih mendalam, tujuan kita kan bukan soal menang kalah debat, tapi menyampaikan ke rakyat apa sebenarnya mengatasi persoalan ke depan sesuai tema yang ada," ujarnya.
Dia mengungkapkan, dalam debat berikutnya nanti, pihaknya ingin agar Ma'ruf Amin lebih mendominasi atau lebih banyak berbicara.
"Iya kita juga ingin beberapa hal ada pembagian, intinya proporsional membagi waktu. Untuk Pak Maruf lebih banyak. Besok kan capres doang. Pak Ma'ruf ini bener bener menempatkan pada porsi yang dia butuh ngomong," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment