Pages

Tuesday, May 7, 2019

Demokrat Bergabung ke Jokowi - Ma'ruf, SBY Perlu Sowan ke Megawati?

Liputan6.com, Jakarta - Tanda-tanda partai Demokrat akan mengubah haluan koalisinya, dari Prabowo-Sandiaga menuju Jokowi-Ma'ruf, semakin terlihat. Selain sang 'putra mahkota' Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah bertemu Jokowi, para kader partai berlambang bintang mercy itu juga sudah terlihat melunak dengan penguasa.

Namun, masih perlukah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung untuk bertemu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, untuk memuluskan langkah koalisi?

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego, mengatakan perlu ada rekonsiliasi antara keduanya.

"Demokrasi kita itu patrimonial sifatnya. Peran pemimpin sangat menentukan di dalamnya. Jika kita sepakat dengan demokrasi dan kemajuan bangsa, tak ada kata lain yang paling pas untuk dilakukan semua tokoh selain rekonsiliasi," kata Indria kepada Liputan6.com, Selasa (7/5/2019).

Namun, rekannya di LIPI, Syamsuddin Haris, berpendapat berbeda. Menurutnya, faktor penentu Demokrat berada di koalisi bukan di Megawati lagi.

"Saya kira faktor kuncinya tidak sepenuhnya di Mega lagi, tapi di Jokowi. Jadi pertemuan SBY-Mega menurut saya bukan lagi satu-satunya faktor penentu," kata Syamsuddin.

Haris mengatakan, baik Megawati maupun PDIP tak rela putra mahkota SBY, AHY, masuk dalam kabinet. Tapi, jika dirasa Jokowi memerlukan mereka, maka peluang Demokrat besar berada di koalisi.

"Mega dan PDIP mungkin tidak rela AHY masuk kabinet Jokowi, tapi kalau Jokowi merasa membutuhkan Demokrat untuk meredam oposisi, maka Jokowi tidak perlu restu Mega lagi," jelas Syamsuddin.

Senada, Peneliti departemen politik dan perubahan sosial dari lembaga CSIS, Arya Fernandes, juga berpandangan untuk koalisi semua kuncinya ada di Jokowi. Karena hak prerogatif menentukan siapa saja yang masuk di kabinet adalah Presiden.

"Penentuan koalisi itu sebenarnya atau penentuan posisi menteri, itu kan hak prerogatifnya Presiden, jadi sebenarnya, bolanya ada di tangan Presiden," kata Arya.

Dia tak menampik, jika Jokowi nanti tentu akan meminta masukan dari para Ketum parpol koalisi, termasuk Megawati, untuk melihat siapa saja yang berada di dalam kabinetnya nanti.

"Tentu dia (Jokowi) butuh komunikasi dengan Ketum-ketum partai koalisi, dan perlu tahu juga siapa yang diusulkan oleh partai-partai koalisi. Tapi dalam konteks Demokrat, end usernya Jokowi," tegas Arya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2PZHBTP

No comments:

Post a Comment