Pages

Tuesday, May 7, 2019

Strategi Pemerintah Geliatkan Industri Makanan Anak

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gati Wibawaningsih mengatakan, Pemerintah telah menyediakan sejumlah fasilitas untuk membantu kelancaran usaha pelaku industri di Indonesia termasuk industri mainan anak. Salah satunya dengan menanggung bea masuk untuk bahan baku industri .

Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan, telah menyediakan fasilitas BMDTP (Bea Masuk Ditanggung Pemerintah).

Melalui fasilitas ini impor bahan baku yang tidak dapat diproduksi dalam negeri bakal ditanggung pemerintah.

"Silakan ajukan. Tahun ini kami dapat alokasi Rp 3 miliar di Tahun 2019. Kalau misalnya ini dipenuhi, bisa terealisasi semua tahun depan kita bisa minta," kata dia, saat meresmikan pabrik mainan anak PT Megah Plastik, di Tangerang, Selasa (7/5/2019).

"Ini bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. Kami menyambut baik, tapi saya butuh 'peluru', apa yang dibutuhkan teman-teman industri," lanjut Gati.

Jumlah Rp 3 miliar tersebut akan diberikan kepada pelaku industri mainan anak dan kaca mata.

"Jadi teman-teman tidak perlu bayar bea masuk. Bukan hanya ekspor saja tapi kebutuhan dalam negeri juga ditanggung. Kami yang memberikan rekomendasi kepada Kementerian Keuangan untuk Pemerintah menanggung bea masuk," ungkapnya.

"Diajukan pada kami, ada form-nya, apa saja yang bisa kami fasilitasi. Itu ada semua. Prosedur nggak rumit kok," imbuhnya.

Dia pun menegaskan perhatian pemerintah pada pengembangan industri pendukung bagi industri mainan anak. Saat ini industri pendukung memang belum berkembang.

"Soal menarik investor untuk investasi di Industri pendukung saya sangat mengharapkan investor masuk. Penting ini kerja sama industri dengan pemerintah. Karena pelaku usaha kan tahu, siapa yang mau diajak ke sini dan mereka sudah kenal," ujar dia.

Dia mengakui, saat ini bahan pendukung yang dibutuhkan industri mainan anak adalah logam.

"Urgensi yang jelas yang logam. Karena kebutuhan banyak. Logamnya beda dengan yang dibutuhkan Industri elektronik. Beda dengan yang dibutuhkan Industri otomotif. Lebih spesifik, itu yang harus ditarik ke dalam negeri," ujar Gati.

Pemerintah kata dia, telah menyediakan fasilitas bagi investor luar negeri yang berniat masuk ke Indonesia. Salah satunya pembebasan bea masuk impor mesin dan peralatan yang akan digunakan untuk membangun pabrik di Indonesia.

"Nanti dibicarakan apa yang bisa dilakukan pemerintah. Yang jelas untuk invetasi yang baru masuk untuk fasilitas mesin dan peralatannya pertama bisa ditanggung pemerintah. Jadi impor mesin-mesin untuk investasi baru yang PMA, tidak ada bea masuknya," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)

from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2JmhoNH

No comments:

Post a Comment