Liputan6.com, Meksiko City - Selama ratusan tahun, penduduk Mexico City membawa pulang tortilla hangat dengan kain yang bisa digunakan ulang atau keranjang anyaman jerami. Sedangkan makanan lain dimasukkan ke dalam gulungan kertas berbentuk kerucut, jaring yang disebut ayate, atau bahkan rangkaian tali.
Mulai Rabu 1 Januari 2020, penduduk Ibu Kota Meksiko mungkin harus kembali ke cara-cara lama itu, kala undang-undang baru yang melarang penggunaan tas plastik yang popular selama 30 tahun ini, berlaku. Demikian dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (2/1/2020).
Sebagian mengaku siap dan bersedia, dan pasar swalayan berjanji mempromosikan tas serat sintetis yang bisa digunakan ulang, tetapi sebagian lain meragukan larangan itu akan efektif.
Berdasar undang-undang baru itu, pasar swalayan akan didenda jika memberi kantong plastik. Sebagian besar akan menawarkan tas belanja pakai ulang, terbuat dari serat plastik tebal, biasanya dijual dengan harga sekitar 75 sen.
Plastik Masih Digunakan untuk Produk Tertentu
Aldimir Torres, ketua Kamar Industri Plastik, menilai undang-undang baru itu "populisme murah," karena disusun tanpa ada panduan yang jelas tentang jenis tas "kompos" apa yang masih diizinkan.
Undang-undang itu memungkinkan penggunaan kantong plastik "untuk alasan kebersihan," mungkin untuk barang-barang seperti daging atau keju. Undang-Undang itu juga membolehkan tas yang terurai dengan sangat cepat, tetapi tidak menetapkan standar khusus untuk itu.
No comments:
Post a Comment