Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terkuak pernah mengatakan bahwa orang-orang miskin di negaranya adalah kelompok pecundang, pencuri, kriminal, dan pecandu narkoba. Yang ia maksud adalah 20 persen orang termiskin di masyarakat Inggris.
Dilansir Business Insider, komentar itu Johnson buat pada sebuah kolom di The Telegraph pada 2005 silam. Ia menyindir kalangan miskin di negaranya sembari menyindir partai oposisi.
"(Kalangan bawah di Inggris) memberikan kita chav, pecundang, pencuri, pencandu narkoba, dan 70 ribu orang yang tersesat di penjara kita dan tidak belajar apapun selain bagaimana cara menjadi penjahat yang lebih efektif," ujar Johnson.
Menurut Lexico, istilah chav merupakan sebutan bagi para anak-anak muda berpendidikan rendah yang berkelakuan buruk. Chav juga memiliki konotasi status sosial rendah.
Boris Johnson pun pernah bilang kalangan tersebut sengaja memilih Partai Buruh dengan harapan mendapat jatah sumbangan yang lebih besar. Komentar itu Johnson buat sebelum ia terpilih menjadi walikota London dan kini sebagai Perdana Menteri Inggris.
Ini bukan pertama kalinya PM Boris ketahuan membuat komentar bernada ofensif. Pada bulan November kemarin, terkuak bahwa ia pernah menyebut bahwa anak-anak single mother tidak dibesarkan dengan baik. Ia pun mengkritik para single mother karena memboroskan uang pajak rakyat Inggris.
"(Para single mother) menghasilkan generasi yang dibesarkan dengan tidak baik, agresif, dan anak-anak haram," ujar pria itu di media Spectator pada 1995 silam.
Kekasih Boris Johnson, Pasangan Tak Sah Pertama PM Inggris yang Tinggal di Downing Street 10
Pada Juli lalu, Perdana Menteri Inggris yang baru, Boris Johnson, resmi mengajak kekasihnya saat ini, Carrie Symonds, untuk pindah ke kantor pemerintahan Negeri Ratu Elizabeth II di Downing Street 10.
Keputusan itu menyudahi spekulasi tentang apakah Symonds --yang seketika menjadi obyek media gosip-- akan bergabung dengan Johnson untuk menetap di kediaman resmi perdana menteri Inggris itu, demikian sebagaimana dikutip dari CNN.
Sebelumnya, tidak ada konfirmasi sedikit pun dari Boris Johnson ataupun juru bicaranya, apakah Symonds akan ikut tinggal di Downing Street 10 atau tidak.
Hal itu mengingat bahwa Symonds masih berstatus kekasih, bukan pasangan resmi seperti yang dibawa oleh para pendahulu Johnson.
Langkah ini membuat Johnson menjadi perdana menteri pertama dalam sejarah Inggris, yang tinggal di Downing Street 10 bersama dengan pasangan yang belum dinikahinya.
Boris Johnson pernah menikah dua kali. Pernikahan pertamanya dengan Allegra Mostyn-Owen hanya berlangsung selama 6 tahun dari 1987 hingga 1993. Biduk rumah tangga mereka kandas.
Di tahun yang sama setelah proses perceraian dengan istri pertama rampung, Boris Johnson lalu membina bahtera rumah tangga selanjutnya dengan Marina Wheeler. Dari pernikahan keduanya, mereka dikarunia empat orang anak. Keduanya sepakat menyudahi mahligai rumah tangga yang telah dibina selama 25 tahun.
Proses perceraian dengan istri keduanya ini belum rampung sejak diajukan pertama kali pada September 2018 lalu.
Adapun hubungan asmara yang dijalin oleh Boris Johnson dan Carrie Symonds baru dikonfirmasi beberapa waktu setelah pengajuan cerainya dikonfirmasi pengadilan London.
Jadi PM Usai Theresa May Lengser
Boris Johnson berhasil memenangkan pemilihan kepemimpinan Partai Konservatif dengan mudah pada awal pekan lalu.
Atas kemenangannya itu, dia kemudian diangkat sebagai perdana menteri Inggris, menggantikan Theresa May yang mengundurkan diri.
Kemunculan perdana Symonds setelah pelantikan PM baru Inggris adalah saat Johnson menyampaikan pidato pertamanya di depan pintu Downing Street 10. Wanita berusia 29 tahun itu berdiri di belakang bersama beberapa pejabat.
Sebelumnya, Symonds disebut memiliki karier politik yang bagus, di mana dia pernah bekerja sebagai bagian dari tim kampanye Johnson, yang membantu Kemenangannya kembali sebagai Walikota London pada 2012.
Oleh Johnson, Symonds direkomendasikan sebagai direktur komunikasi termuda di Partai Konservatif, di mana banyak pengamat menilainya sebagai sosok penting dalam merapikan kepribadian Johnson yang terkenal berantakan selama kampanye kepemimpinan.
No comments:
Post a Comment